
Baran-1news.com|Aceh Singkil
Nama Kabupaten Aceh Singkil sempat menggema di jagat sepak bola Aceh kala berhasil meraih runner-up pada PORA XIV tahun 2022. Namun, asa untuk mengulang atau bahkan melampaui prestasi itu pupus, setelah Tim kebanggaan daerah Aceh Singkil gagal melangkah ke PORA 2026.
Kegagalan ini tentu menyisakan luka bagi pecinta sepak bola Aceh Singkil. Namun, bagi Zainal Abidin Simatupang, S.Pd., pemerhati sekaligus pelaku aktif sepak bola daerah, ini bukan akhir. Sebaliknya, inilah momen penting untuk melakukan refleksi dan reformasi menyeluruh demi masa depan Sepak Bola Aceh Singkil yang lebih cerah.
> “Sepak bola adalah bagian dari hidup saya. Saya percaya dengan sistem yang tepat, Sepak bola Aceh Singkil bisa bangkit dan kembali diperhitungkan di kancah sepak bola Aceh,” ujar Bung ZAS (sapaan) alumni Fakultas Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Medan, Mantan Wasit Lecensi C-1 Nasional dan saat ini aktif sebagai Course Match Commissioner/Pengawas Pertandingan PSSI.
Harapan Baru di Bawah Kepemimpinan Hamdi
Terpilihnya Hamdi sebagai Ketua Askab PSSI Aceh Singkil periode 2025–2029 mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Meski tantangan ke depan tidak mudah, ZAS menilai Askab Pssi Aceh Singkil, saat ini tetap eksis dan berkomitmen membangun fondasi sepak bola daerah.
Namun, menurutnya, harapan tanpa langkah konkret tidak akan membawa perubahan. Ia menekankan bahwa ada beberapa faktor utama yang perlu segera dibenahi:
5 Langkah Strategis Bangkitkan Sepak Bola Aceh Singkil
1. ✅ Infrastruktur Lapangan yang Layak
Lapangan yang baik bukan hanya menunjang permainan, tapi juga mengurangi risiko cedera dan meningkatkan kualitas latihan.
2. ✅ Pengembangan SDM Wasit
Saat ini hanya segelintir wasit (referee) aktif di Aceh Singkil. Kursus dan pelatihan rutin sangat dibutuhkan agar pertandingan berjalan adil dan profesional.
3. ✅ Pembinaan Kepelatihan yang Serius
Pelatih dan pelatih kiper berlisensi (License D & C) harus diperbanyak. Ini penting agar pembinaan pemain berjalan dengan standar nasional.
4. ✅ Fokus pada Pembinaan Usia Dini (10–18 Tahun)
Usia emas pemain harus digarap serius melalui SSB dan akademi usia muda, sebagai fondasi utama mencetak pemain-pemain masa depan.
5. ✅ Event Berkala dan Seleksi Berdasar Bakat ,sebagai ajang Jam Terbang Pemain, Wasit dan Pelatih serta Pengawas Pertandingan.
Turnamen rutin dan seleksi pemain berdasarkan kemampuan, bukan kedekatan, akan menghadirkan talenta lokal berkualitas dan kompetitif.
Optimisme Lokal: “InsyaAllah, Kita Bisa Bangkit”
Semangat untuk membangkitkan sepak bola Aceh Singkil tidak pernah padam. Dengan dukungan semua elemen, ,Askab Pssi Aceh Singkil, pelatih, pemain, serta masyarakat ,
ZAS optimis waktu kejayaan bisa kembali diraih.
“Sudah saatnya Aceh Singkil bangkit. Kita harus percaya diri, tampil dengan performa terbaik, dan membuktikan bahwa pemain lokal pun bisa bersaing. InsyaAllah, dengan kerja keras dan niat tulus, kita bisa.”
Penulis, Binsarton Betutu