
Barak1news.com. Aceh Singkil.
Gerakan Aliansi Nelayan Aceh Singkil (Ganas) menyampaikan apresiasi setinggi tingginya pada jajaran polres Aceh Singkil wabil khusus satpol Airud yang telah melakukan penangkapan kapal pelaku ilegal fishing (Pukat harimau) dari kabupaten Tapanuli tengah Sumatera Utara di perairan kecamatan singkil Utara pada hari Jumat 10/10/2025.
Selain itu mereka mengutuk keras praktek ilegal fishing yang dilakukan oleh oknum pengusaha dari Sumatera Utara khususnya Tapanuli tengah di perairan laut Aceh singkil.
Ganas juga meminta kepada pihak berwenang bahwa selama proses hukum berjalan agar kapal pukat harimau sebagai barang bukti untuk tidak dipinjam pakaikan ke pihak mana
pun.
“Kami akan mengawal serta meminta kepada pihak penegak hukum agar proses hukum betul-betul di tegakkan serta memberikan sanksi berat sesuai dengan peraturan perundangan undangan yang berlaku sebagai bentuk efek jera.” Kata Rahmi Yasir ketua Ganas Aceh Singkil kepada awak media barak1news.com, Minggu 12/10/2025 siang.
Ditambahkannya, kami juga meminta kepada Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dan Bupati Tapanuli tengah Masinton Pasaribu agar meminta maaf kepada nelayan Aceh terkhusus nelayan Aceh Singkil karena telah membiarkan warga nelayan Sumatera Utara Tapanuli tengah melakukan praktek ilegal fishing (pukat harimau) diperairan Aceh Singkil,” ungkapnya.
Permohonan maaf itu sebagai bentuk tanggung jawab moral karena selama ini bapak telah menyatakan di beberapa media akan memberantas praktek ilegal fishing namun nyatanya nelayan Tapanuli tengah tetap melakukan hal tersebut dan ironisnya itu dilakukan di wilayah perairan Aceh. Jangan hanya gubernur Sumatera Utara hanya pandai menertibkan urusan plat BK dan BL saja,’ sebut Rahmi Yasir.
Lebih lanjut, Kata Rahmi, selain itu peristiwa ini sudah menjadi bukti bahwa yang selama ini di suarakan oleh GANAS tentang pentingnya pembangunan pos pantau terpadu di wilayah perairan perbatasan tepatnya di pulau panjang harus segera dilaksanakan,
Padahal dalam pengamatan kami Bupati Aceh Singkil pada setiap kesempatan selalu menyatakan akan membangun pos pantau terpadu, namun nyatanya sampai saat ini hal tersebut belum jua terealisasi,’ imbuhnya.
Bukan itu saja Ganas juga menilai Pemkab Aceh Singkil dalam peningkatan infrastruktur bidang perikanan tangkap juga tidak serius dan setengah hati. Contoh Pekerjaan Pengerukan alur sungai anak lauk yang telah terjadi pendangkalan tidak betul betul serius dilakukan, padahal selama ini setiap tahun kegiatan ini kontinyu dilaksanakan,’ kata Rahmi.
“Kami meminta Pemkab Aceh Singkil harus serius dalam mewujudkan danau anak laut untuk menjadi kawasan industri perikanan terpadu jangan hanya bisa beretorika,’ tegasnya.
Pada kesempatan ini juga kami sampaikan bahwa kondisi infrastruktur perikanan tangkap hanya nelayan yang paling paham dan merasakan situasi sesungguhnya. jadi dengarkan suara hati nelayan kalau ingin perikanan Aceh Singkil maju, karena mereka adalah pelaku dan jangan dengarkan kata mereka yang hanya sebagai penonton,’ pungkas Ketua Ganas Aceh Singkil
Penulis: Pandan Hutabarat.