
Barak1news.com. Aceh Singkil.
Pantauan awak media barak1news com dilapangan Pusat Jajanan Masyarakat (Pujasera ) yang berlokasi jalan Bahari Pulo Sarok sering di kunjungi masyarakat Aceh Singkil maupun daerah luar untuk menikmati kuliner khas Aceh Singkil atau sekedar mencicipi segelas kopi dan menikmati indahnya panorama pantai dengan lautnya yang biru memanjakan mata.
Apalagi jika lebih kompleks apabila tersedia satu unit Mushollah untuk mempermudah pelanggan dalam beribadah dalam meningkatkan
penerapan syariat Islam terkhusus di Aceh Singkil.
Diketahui Kabupaten Aceh Singkil terkenal dengan nama Tanah Batuah (tanah keramat) yang mana di tanah ini dilahirkan seorang sosok ulama besar sufi seantero dunia yang bernama Syekh Abdurrauf As Singkily, beliau adalah seorang ulama besar sufi Aceh yang menyebarkan agama Islam sampai ke sumatera barat dan nusantara pada umumnya.
Hal ini disampaikan Jamaluddin salah seorang pelanggan cafe Pujasera pada awak media barak1news.com di Pujasera, Sabtu, 01 Februari 2025 pukul. 12.15 siang hari.
Selain mushola, ia berharap agar ada perhatian dari pemerintah setempat untuk perbaikan parkir paving blok, lampu penerangan dan MCK karena saat ini sudah sangat memperihatinkan agar secepatnya di perbaiki demi untuk kenyamanan bagi pengunjung.
“Saya salah seorang pengunjung dan pelanggan sangat berharap supaya pembangunan dapat terealisasi secepatnya sehingga memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi warung kopi (cofee shops),’ tutupnya.
Pantauan awak media barak1news.com, Objek wisata pantai Pulo Sarok yang mengandalkan keindahan pasir putih dengan laut yang indah serta hembusan semilir angin dan suara ombak menambah ketenangan serta kesejukan para pelancong wisata yang menikmati libur akhir pekan di wilayah itu.
Terik panas matahari pun tidak terasa karena hembusan angin semilir dari arah barat yang menerpa tubuh para wisatawan yang didominasi wisatawan lokal ini menambah kelengkapan suasana berlibur setiap akhir pekannya.
Namun, sangat disayangkan, objek wisata bahari Pulo Sarok terkesan jorok dan tidak tertata dengan rapi seperti penataan tempat-tempat objek wisata bahari yang ada di pantai Bali maupun objek wisata lainnya.
Sangat disayangkan sebagai penyuplai Penghasilan Aset Daerah (PAD) tidak di optimalkan agar para pengunjung semakin ramai di masa yang akan datang.
Penulis: Dahrusyid.