
Barak1news.com|Aceh Singkil
Sejak Tahun 2015,Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah mendaftarkan sekaligus mengkoleksi 4 hak Paten atau sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Menteri Pendidikan RI.
Terbaru awal Desember 2022,Aceh Singkil kembali mendapatkan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) jenis “Tari Ambe – Ambekan” yang diterima langsung Khalilullah,S.Pd mewakili Satuan Dinas Pendidikan & Kebudayaan Aceh Singkil dan Baha’udin P selaku pegiat seni Aceh Singkil juga menerima Anugrah Kebudayaan 2022 Kategori Maestro Tari Tradisional.
“Sudah Empat WBTB yang dimiliki Aceh Singkil, ini tentu punya tantangan tersendiri bagi kita untuk melestarikan nya ke anak cucu sekaligus memperkenalkan ke se-antero Nusantara, tak hanya disitu perlu kita nya mempopulerkan ke mancanegara hingga mendapat pengakuan Unesco” Kata Khalilullah, Rabu (14/12).
Dikatakan,sertifikat WBTB merupakan pengakuan Negara terhadap adat istiadat dan Kebudayaan suatu daerah,”hal ini perlu dilestarikan ke generasi anak cucu kita kelak agar budaya ambe-ambeken ini tetap lekat dalam keseharian “.
Warisan budaya leluhur ini punya filosofi sakral dan erat dengan kehidupan etnis Singkil sedari dahulu hingga kini,bukti nya Tari Ambe-ambeken ini senantiasa kita saksikan dalam acara adat pesta sunat Rasul maupun Perkawinan sebut Khalilullah.
Untuk tujuan lebih mempopulerkan kembali kepada generasi muda maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil menggelar lomba tari kreasi ambe-ambeken untuk kalangan pelajar tingkat SD, SMP, SMA dan umum yang dibiayai dari dana Otsus Aceh tahun 2022,dari tanggal 13 hingga 16 Desember 2022 ujar nya.
Saat ini kata Khalilullah melanjutkan,Aceh Singkil sudah mendapatkan 4 Sertifikat WBTB, yaitu Tari Dampeng diperoleh pada tahun 2015 , Canang Kayu Tahun 2016, Tari Menatakhken Hinai Tahun 2016, dan terbaru Tari Ambe Ambeken Tahun 2022 ini.
Akhir sambutan,Khalilullah membacakan beberapa pantun,
” Kota Singkil seberang Kayu Menang,
Boleh jadi buaya menjadi pemandangannya, Bila Aceh Singkil mau menjadi kenangan, Ayo memajukan Kebudayaan dan Pariwisatanya.
Kalau pun belum ada Terminal terpadunya, jalan ke Lae Tekhep terkadang aduh susahnya, kalaupun belum maksimal pagu anggarannya, dengan kerjasama kita majukan budayanya.
Jalan jalan ke Teluk Rumbia, pastilah anti dengan banjirisasinya, pelan pelan kita berkarya, pasti nanti Pak Pj dan Sekda mengapresiasinya.
Sementara Laporan ketua Panitia Putri Juliana mengatakan Kegiatan ini bersumber dari dana OTSUS yang dilaksanakan dari tanggal 13- 16 Desember 2022, yang diikuti oleh pelajar Tingkat SD,. SMP, SMA dan umum sebut nya. (Zaelani Bako).