
BARAK-1NEWS.com|Asahan.
Projek Pembanguan PLTA Asahan 3 yang terletak di Kabupaten Asahan tepatnya di desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan, yang telah berlangsung beberapa Tahun namun sama sekali tidak menghiraukan warga setempat.
Dimana akses jalan yang setiap harinya digunakan untuk mengangkut material kebutuhan projek itu semakin terkupak kapik tanpa ada perbaikan dari pihak PLTA Asahan 3. Sepanjang jalan desa Marjanji Aceh Kecamatan Aek Songsongan dan desa Lobu Rappa kanan kiri jalan telah dihiasi dengan lubang-lubang yang setiap saat dapat mengakibatkan kecelakaan bagi pengguna jalan.
Beberapa kali telah terjadi kecelakaan yang mengakibatkan mobil angkutan terbalik, ada juga yang masuk ke jurang, hal ini bukan menjadi perhatian dari pihak kontraktor proyek PLTA Asahan 3 tersebut. Selama ini kita mendengar selogan dari pihak PLN yaitu “Ashan 3 Peduli”, namun ini hanya sebatas selogan saja, kenyataannya di lapangan keluahan warga setempat tidak pernah dilaksanakan sampai tuntas.
Yang paling parah lagi, pada saat warga mengadakan acara hajatan pesta pihak Kontraktor PLTA Asahan 3 memaksakan diri untu melintas trek yang berukuran besar sehingga memacetkan lalu lintas. Bahkan ada Trek yang lagi parkir dengan keadaan rusak mereka memaksakan untuk lewat sehingga menyerempet trek tersebut hingga terbalik.
Sementara itu beberapa bulan yang lalu ada kesepakatan antara pihak PLTA Asahan 3 juga Kontraktor yang mengerjakan dengan Forkopincam, bahwasanya pihak PLTA Asahan 3 menimbun setiap beram jalan yang telah berlubang. Namun sampai saat ini beram jalan yang telah rusak parah dibiarkan tanpa ada perbaikan dari mereka.
Guntoro Rambe salah seorang tokoh masyarakat Aek Songsongan mengatakan, saya telah menghubungi pihak PLTA Asahan 3 masalah kerusakan jalan di desa Marjanji Aceh, tegasnya. Namun pihak PLTA Asahan 3 siap menyediakan material namun tidak ada alat untuk menyeraknya, karena awalnya pihak PUPR cabang Tanjung Balai yang menyediakan, terangnya.
Sementara itu pihak PUPR Cabang Tanjung Balai Julijar dan Suwardi ketika dikonfirmasi mengatakan, kami siap untuk menyediakan alat untuk menyerak dan memadati, itu dalam perjanjian Tahun lalu jelasnya. Ketika itu kami telah menyiapkan alat berat beserta operatornya, namun beberapa hari di lokasi material datangnya tidak rutin, sehingga anggota atau pekerja kami lebih lama menganggur dari pada kerja.
Dengan demikian kami kala itu membayar honor orang yang tidak bekerja, karena kekosongan material yang dikirim pihak PLTA Asahan 3. Nah untuk itu pada tahun ini kami dari PUPR tidak ada lagi dana yang disediakan guna perbaikan jalan Sigura-gura, jelasnya. (ragin/jansit).