
Kepala Devisi 4 PT Socfindo Kebun Lae Butar Willy Chandra
Barak1News.com|Aceh Singkil
Anak dari pasangan Ferdianto dan Hanum warga Desa Blok 18 Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil diketahui mengalami gizi buruk atau stunting.
Kedua orang tua nya mengisahkan bahwa anak nya terlahir dengan kondisi prematur. Karena sejak dalam kandungan usia 6 bulan setelah di diagnosa, dokter mengatakan bayi mereka terdeteksi Eklamsi atau preeklampsia dan kemungkinan besar anak ini akan lahir secara prematur.
Menyikapi stunting yang dialami salah satu karyawan afdeling divisi 4, PT Socfindo Kebun Lae Butar, Selasa (4/6/2024) melaksanakan Program kesehatan perusahaan yang mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan di tempat kerja yang mencakup berbagai program, kegiatan, dan insentif yang mendorong karyawan untuk menerapkan perilaku dan gaya hidup sehat.
Pasalnya ibu hamil yang kekurangan zat seng dan magnesium dapat menyebabkan preeklampsia dan kelahiran prematur.
Salah satunya Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil, atau anak pada masa pertumbuhannya.
Selama masa kehamilan, ibu perlu memenuhi kebutuhan akan berbagai macam nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang janin. Bila sampai asupan nutrisi harian ibu tidak terpenuhi dengan baik bisa memberi dampak buruk, baik bagi kesehatan ibu maupun janin.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan ibu hamil kekurangan nutrisi selama kehamilan, antara lain morning sickness yang parah, menurunnya nafsu makan, pola makan yang buruk, kebiasaan pilih-pilih makanan, sampai penyakit tertentu.
Wanita yang kekurangan nutrisi pada saat pembuahan kemungkinan juga akan gagal memenuhi peningkatan kebutuhan gizi yang diperlukan selama kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak mencukupi selama kehamilan dan meningkatkan risiko keguguran.
Kepala Devisi 4 PT Socfindo Kebun Lae Butar Willy Chandra saat ditemui awak media mengatakan, sudah mengambil langkah terkait hal tersebut.
“Dari pihak perusahaan setidaknya melalui CSR kami telah memberikan bantuan dari segi perbaikan gizi kemudian makan tambahan, susu, susu yang kami berikan itu satu bulan 5 kaleng, itu secara rutin dan dosisnya pun di berikan oleh perawat kita,” ujar Willy.
Willy berharap agar penderita stunting di Apdiling khususnya devisi 4 desa Blok 18 bisa segera diatasi.
“Sejak buming stunting di Kabupaten Aceh Singkil ini, perusahaan langsung menyikapi karena termasuk kami identivikasi juga setiap apdiling, dan sudah hampir sekitar 1 tahun yang lalu kita mulai,” ucapnya.
“Pertama memang dokter dari perusahaan sudah pernah mendatangi juga kemari, kemudian rekomendasi dokter itulah kami pake atau laksanakan, sehingga setiap hari kami pantau dan juga posyandu dari desa, dan di klinik socfindo kami pantau perkembangan tersebut,” terang Kepala Devisi 4 PT Socfindo Kebun Lae Butar Willy Chandra. (MP)