
Barak1News.com|Nisel
Makna kemerdekaan seharusnya dinikmati oleh seluruh rakyat indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.
Tapi berbeda dengan daerah yang satu ini dimana masih dikategorikan sebagai daerah yang belum merdeka.
Wilayah yang dimaksud ialah Kabupaten Nias Selatan, khususnya Kecamatan Umbunasi dan kecamatan Ulu idanotae. Kedua kecamatan tersebut berusia ± 15 tahun, namun makna Pembangunan infranstruktur disana sangat disayangkan.
Berikut keterangan seorang Putra daerah kecamatan umbunasi sekaligus merupakan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Pewarta Pers (APP-Indonesia) Provinsi Sumatera Utara.
Liusman Ndruru, S. Sos., M. Si (Sekjen DPW APPI) Sumut kali ini angkat bicara terkait kondisi jalan yang menghubungkan kecamatan Gomo dengan kecamatan Umbunasi & ulu idanotae kabupaten Nias Selatan.
“Jujur bahwa saya merasa malu melihat kondisi jalan tersebut yang mana seolah tidak ada pihak yang melirik apalagi mau membangun. Masyarakat dari dua kecamatan itu betul betul menderita dan tidak merasakan Apa itu kemerdekaan. Padahal di daerah itu ada anggota DPRD bahkan ada Wakil bupati yang notabene Berasal dari daerah tersebut bahka sering berkunjung di daerah kecamatan itu, namun sampai saat ini kondisi jalan yang dimaksud semakin parah. Tuturnya.
Berdasarkan data yang dikumpulkan bahwa sering terjadi kecelakaan pada jalan dan jembatan janotae tersebut namun masih belum memakan korban.
“Beberapa bulan silam, terjadi kecelakaan di jembatan itu. Mobil yang melintasi jembatan darurat yang berbahan batang kelapa tersebut lantaran sudah berumur terpaksa patah dan akhirnya mobil tersebut jatuh ke juang dengan ketinggian ± 4 Meter, namun belum ada kerban, akan tetapi mobil dan barang yang ada diatas mobil hancur lebur” Lanjutnya.
Tak bersela lama, masih di daerah jalan tersebut, puluhan orang yang berkendaraan roda dua mengalami kecelakaan lantaran jalan yang tak layak disebut jalan kendaraan.
“Kami masyarakat Umbunasi & Ulu idanotae sudah pesimis adanya perhatian pemerintah terhadap kondisi jalan kami yang dimaksud. Tapi Lihat saja bahwa ini sudah masuk tahun politik, para penjual teori pembohongan kepada masyarakat kami pasti akan datang lagi di daerah itu dengan membawa sejuta teori pemohongan dan pembodohan”
Kami hanya berharap kiranya ada pihak pihak yang ikut mendorong percepatan perbaikan jalan tersebut agar masyarakat yang membawa keluar hasil taninya tidak ada kendala. (Red)