
Barak1News.com|Tg Morawa
Masalah Gudang Botot yang ada di Desa Tanjung Baru Kec. Tanjung Morawa sudah sangat meresahkan warga. Pasalnya sudah berjalan sekitar lima bulan, sampai saat ini belum ada tindakan yang dilakukan OPD yang berwenang di Deli Serdang.
Ketua PAC Perkumpulan Penjara (Ewi Sapriono, ST) dalam keterangannya kepada awak media menyampaikan bahwa tindakan CV. Metta Karuna dan CV. Serdang Rezeki sudah bertahun tahun beroperasi diduga membuang limbah keluar pabrik tanpa memikirkan efek limbah terhadap warga sekitar.
Anehnya pemerintah Desa Tanjung Baru dan kabupaten Deli Serdang ( Dinas Lingkungan Hidup) diduga tutup mata dengan penderitaan warganya.
Hal ini pun telah dilaporkan ke DPRD Deli Serdang selaku wakil rakyat di Deli Serdang, “sudah 2 kali undangan didapat PAC Perkumpulan Penjara untuk mengikuti RDP (rapat dengar pendapat) dengan beberapa pihak seperti Dinas Lingkungan Hidup Deli Serdang, Pemerintah Desa Tanjung Baru, Pimpinan gudang Botot dan stakeholder lainnya, namun sangat disayangkan pada undangan RDP 1 dan 2 pihak DLH dan pengusaha tidak hadir.,” tegas Ketua PAC Perkumpulan Penjara.
Kamaruzaman (Gerindra) selaku ketua komisi 2 meminta maaf kepada Perkumpulan Penjara yang hadir karena tidak dapat menghadirkan para pihak, RDP yang dijadwalkan pukul 13.00 WIB hari Kamis (23/2/2023) dari anggota DPRD DS hanya diwakili satu orang yaitu ketua komisi 2 dari gerindra dan fraksi lain tidak hadir.
Dalam RDP kedua ini beliau berjanji akan melakukan kunjungan kerja ke gudang Botot dan akan mengajak Perkumpulan Penjara beserta perwakilan Masyarakat setempat.
Persatuan Pemuda Nusantara Jawa ( PENJARA ) sangat kecewa serta menimbulkan tanda tanya besar ditengah masyarakat dikarenakan apa yang terucap tidak sesuai dilapangan.
Terlihat oleh masyarakat setempat Anggota DPRD Imran Obos (PAN), DLH Deli Serdang, yang 2 kali RDP tidak hadir, namun kini hadir saat kunjungan ke gudang botot pada Senin, 27 Februari 2023 sekitar pukul 11.00 wib. yang berada di Desa Tanjung Baru.
Saat dikonfirmasi, ketua komisi 2 membenarkan bahwa dirinya ke gudang botot melakukan kunjungan kerja seperti yang telah dijanjikan kepada Perkumpulan Penjara, saat ditanya mengapa warga pelapor tidak dihadirkan, ketua komisi 2 berdalih bahwa bila pelapor dihadirkan akan menimbulkan keributan, dan beliau mengatakan bahwa perkataannya pada saat RDP kedua yang mengatakan akan mengikut sertakan Perkumpulan Penjara atau warga Pelapor adalah salah ujarnya melalui sambungan telpon WA.
Ketua Perkumpulan Penjara mencoba menanyakan kembali kepada ketua Komisi II Kamaruzaman terkait hasil kunjungan mereka melalui telpon, ketua fraksi partai Gerindra itu menjawab akan meminta rilisan ke DLH akan Hasil kunjungan mereka pertama kali dan akan menindak lanjuti bila ada temuan sesuai yang di catat DLH maka akan segera menindak lanjuti dengan tegas dan keinginan dari Ketua Komisi tersebut menginginkan pabrik atau gudang botot itu segera ditutup, ujar nya. Diduga pihak perusahaan ada main mata dengan dinas instansi terkait sehingga gudang terus beroperasi. (MT)