
Barak-1 News.com| Medan
Kebijakan Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk menata Kota Medan menjadi lebih baik, indah dan menarik dengan melakukan peremajaan tiga gapura yang menjadi simbol masuk ke Kota Medan melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKP2R).
ketiga gapura tersebut yakni gapura di Jalan Gatot Subroto persisnya jembatan Kampung Lalang yang merupakan batas Medan dengan Deliserdang, gapura Jalan Sisingamangaraja (Amplas) sebagai batas Medan dengan Tanjungmorawa, Deliserdang serta gapura Jalan Jamin Ginting (Tuntungan) yang juga merupakan batas Medan dengan Deliserdang.
Menurut Boby Nasution, Pemugaran ketiga gapura ini dimaksudkan untuk menghadirkan suasana dan nuansa yang lebih baru bagi wajah Kota Medan. Selain itu, orang nomor satu di Pemko Medan ini yang juga menantu Presiden Joko Widodo ini tidak bermaksud menghilangkan nuansa atau ornamen Melayu yang selama ini sudah menjadi salah satu ikon Kota Medan.
Sementara menurut Kadis PKP2R Kota Medan Endar Sutan Lubis mengatakan tidak ada penghapusan ornamen atau ciri khas Melayu di gapura atau pintu masuk ke Kota Medan yang akan dikerjakan. Bahkan, tanjak (topi atau ikat kepala khas Melayu), tepak dan keris Melayu akan ditempatkan di gapura tersebut.
“Tidak ada ikon Melayu dihilangkan. Kami akan tempatkan tanjak, tepak dan keris Melayu di gapura yang terletak di Medan Amplas dan Jalan Gatot Subroto. Desainnya sudah disiapkan dan bisa dilihat nanti bagaimana hasilnya,” tegas Endar.
Selanjutnya, Endar mengungkapkan, pihaknya juga akan menempatkan ornamen dari tujuh etnis lainnya sebagai bentuk penghormatan sekaligus menggambarkan jika Kota Medan adalah kota yang multikultural. Kemudian, menghadirkan gambar bangunan yang juga jadi ikon Kota Medan seperti Masjid Raya dan Istana Maimun.
“Pengerjaan gapura tersebut akan segera dilakukan dan ditargetkan selesai akhir Desember 2022. Untuk desain pembangunan gapura sendiri banyak perubahan dari sebelumnya. Arsiteknya model monokrom atau kekinian,” ungkapnya.
Untuk gapura di Medan Tuntungan, jelas Endar, akan mengangkat ciri khas Suku Karo dengan ornamen seperti replika Rumah Jabo, atau Soko Sopo Angin, Tumbuk Lada dan lainnya. Nantinya, juga akan dibuat kolam, air mancur dan taman yang bisa dimanfaatkan sebagai rest area sekaligus tempat bermain keluarga.
“Diangkatnya ciri khas adat atau Suku Karo di gapura Kawasan Medan Tuntungan untuk menghormati Guru Patimpus yang merupakan pendiri Kota Medan dan ia adalah putra Karo bermarga Sembiring Pelawi,” pungkasnya (Redaksi/Rel)