
Barak1News.com|Bener Meriah
Pemerintah Kabupaten Bener Meriah bekerjasama dengan KCP Bulog Aceh Tengah menyalurkan beras bantuan untuk 7.162 Keluar Penerima Manfaat (KPM) di daerah itu. Kegiatan itu, merupakan program Badan Pangan Nasional (BAPANAS) terkait dengan penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) tahap pertama tahun 2023.
Distribusi CPP tersebut, juga untuk mengantisifasi dampak inflasi serta kenaikan harga beras selama beberapa waktu terakhir. Untuk Kabupaten Bener Meriah, distribusi dilakukan di Kantor Pos Janarata, Kecamatan Bandar, kabupaten setempat.
Pemkab Bener Meriah menyalurkan untuk 3 alokasi kepada 7.162 KPM di Kabupaten Bener Meriah dengan masing masing penerima berupa beras 10 kilogram. Distribusi itu, dilakukan secara simbolis oleh Pj Bupati Drs. Haili Yoga, M.Si diwakili oleh Pj Sekretaris Daerah, Armansyah, SE,M.Si.
Armansyah mengatakan bantuan pangan ini selain dapat menangani kerawanan pangan dan kemiskinan, juga terbukti dapat menahan laju inflasi. “Kita kan sudah mulai memasuki musim kemarau, musim panen juga sudah berlalu,” kata Armansyah.
Dengan adanya bantuan pangan beras, sebut Armansyah, otomatis beras di masyarakat tergolong miskin sudah terpenuhi sehingga supply dan demand (penawaran dan permintaan) sudah berkurang. “Kami juga berharap harga lebih terkendali. Mudah-mudahan bisa menekan angka inflasi di Bener Meriah ini,” sebutnya.
Ditambahkan, dalam kertersediaan pangan dan inflasi bahan pangan, beberapa tantangan juga patut selalu diwaspadai dan diantisifasi, diantaranya cuaca ekstrem yang melanda, krisis geopolitik, proses distribusi antar daerah.
“Selain itu, terkait isu ketahanan pangan lainnya yang dapat mengganggu sektor perekonomian daerah dan nasional. Perubahan iklim yang sangat mempengaruhi produktivitas pertanian tanaman pangan berdampak pada ketersediaan pangan, dan ketersediaan pangan sangat riskan menyebabkan terjadinya inflasi pangan,” tambah Armansyah.
Armansyah menuturkan, berkaitan dengan hal tersebut, penyaluran bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Tahun 2023 Tahap I ini, diharapkan bisa secara efektif turut menekan inflasi pangan, khususnya harga beras serta turut meredam inflasi komoditas dan sektor lainnya.
Disisi lain, Armansyah menyampaikan sesuai dengan jadwal BAPANAS, semestinya penyaluran cadangan beras pemerintah dilaksanakan pada bulan Oktober. Tetapi dengan adanya kenaikan harga beras, sehingga Presiden Republik Indonesia memerintahkan Bapanas untuk segera menyalurkan bantuan tersebut, untuk menekan kenaikan harga beras di pasaran.
“Oleh karena itu, saya minta OPD terkait, serta instansi terkait lainnya, untuk sama-sama mendukung menyukseskan penyaluran bantuan pangan CBP Tahun 2023 tahap I, II,dan III yang merupakan langkah nyata kita untuk membantu masyarakat. Juga untuk menjaga perekonomian masyarakat dan daerah,” pungkasnya. (Tn/Diskominfo)