
Barak 1 News.com|Subulussalam
Miris memang melihat sebuah keluarga yang tinggal di sebuah rumah beratapkan terpal saat ini. Tapi itu sebuah kenyataan yang terjadi pada sebuah keluarga di jambi baru. Sudah 3 hari Iwan Sewar dan keluarganya tinggal di gubuk beratapkan terpal tepatnya didaerah perkebunan desa jambi baru.
Berdasarkan pantauan media Barak 1 News.com pada Senin (13/2) di lokasi dimana Iwan Sewar dan keluarga sedang memperbaiki gubuk yang bocor karna hujaman air hujan. Ternyata hujan lebat yang turun beberapa hari lalu membuat atapnya yang terbuat dari terpal tidak mampu menahan guyuran hujan lebat.
Sebelumnya sewar beserta keluarganya mengontrak sebuah rumah di desa jambi baru, namun setelah habis kontrak rumah tersebut si pemilik rumah tidak lagi memperpanjang kontrak rumah yang mereka tempati. Hal ini membuat sewar dan keluarganya kebingungan, sebab Sewar tidak lagi memiliki uang untuk mengontrak rumah yang lain.”Bagaimanalah pak, saya hanya seorang pekerja serabutan. Setelah rumah yang kami sewa tidak dikontrakkan lagi, maka kami harus membuat gubuk di ladang ini demi bertahan hidup. Apalagi tenda dan perlengkapan membangun gubuk ini kami masih berhutang ke toko bangunan” keluhnya.
Masih menurut Sewar, dirinya pun dibantu oleh Desa berupa papan dan seng sebanyak 2 kodi untuk mendirikan rumah mereka.
Ironis memang derita yang di alami sewar, seorang warga yang kurang mampu ditengah program pemerintah pusat yang begitu banyak untuk pemberdayaan masyarakat. Bedah rumah, bantuan BLT dan lain sebagainya seharusnya mampu menjawab persoalan yang dialami Sewar dan keluarganya. Pemerintah Kota Subulussalam sudah selayaknya menurunkan timnya untuk mendata keluarga yang kurang mampu tanpa pilih kasih agar kesejahteraan rakyat dapat terpenuhi. (Hendra S)