
Barak1News.com|Aceh Singkil
Desa Siti Ambia mencanangkan tahun 2023 sebagai sentra Lokan di Kabupaten Aceh Singkil
“Pencanangan ini dinilai tepat,mengingat hampir semua masyarakat disana mengelola usaha jual beli lokan,sehingga bila konsumen ingin mendapatkan lokan tidak perlu susah-susah pasti ada di seputaran jalan Siti Ambia,mudah untuk mendapatkan nya”.
Melihat potensi baik ini,Kepala Desa Siti Ambia melakukan langkah & terobosan baik dengan mencanangkan wilayah nya sebagai cikal bakal sentra lokan di Aceh Singkil,” Kita sengaja bawa isu ini ke pembahasan Musrenbang 2023,harus dimulai dan awali dengan nawaitu baik ” Kata Aswalun selaku Kepala Desa,Kamis (29/12).
Diharapkan peran Bumdes disini sangat besar,bila perlu Bumdes membuat kerja sama dengan masyarakat pengencer,penjual maupun pengepul dengan sistem yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Bila memungkinkan dibuat kan pelatihan tentang tata cara,tata kelola bisnis lokan hingga prospek ke depan sampai management pemasaran,jelas ini butuh dana dan proses waktu namun apabila semua pihak mendukung Insya Allah bisa diwujudkan karena bahan baku nya ada disekeliling kita “.
Saya haqqul yakin dengan dukungan semua pihak baik masyarakat, Desa, Kecamatan, Kabupaten bahkan Provinsi akan ikut mendukung bila program baik ini telah dimulai diwujudkan, ” Intinya, perlu komitmen dan kerja sama “sebut nya.
Pendamping Kabupaten,Rini Mairida dalam uraian nya mengatakan bahwa Musrenbang ini seharus nya dimulai Juni sampai November lalu namun karena sesuatu hal masih dimaklumi karena semua pihak telah berbuat maksimal untuk melakukan nya.
Komitmen Pj Bupati harus di dukung untuk pengajuan di awal tahun.syarat utama pengajuan meski sudah clear yaitu dokumen APBKam ujar Rini.
Untuk 2023,program kegiatan nya tidak terlalu jauh berbeda dari tahun sebelum nya, poin nya tetap memperhatikan pertumbuhan ekonomi dari Bumdes untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,bisa dibuat program objek wisata atau unggulan desa masing-masing.
Angka kemiskinan masih jadi perhatian serius untuk di tangani, program BLT mendapat porsi 25 persen dari anggaran, tapi calon penerima perlu selektif sebagai penerima nanti lanjut nya.
“Jangan sempat penerima BLT 2023 ribut, kemarin saya dapat kenapa tahun ini tidak, jangan seperti itu lagi.setiap tahun ada perubahan kriteria penerima,itu meski dipahami bersama”.
Ada lagi kriteria terkait desa secara administrasi bila desa dinilai baik akan mendapatkan dana reword Pusat sebesar Rp.250 juta.
Masalah Ketahanan pangan juga masih ada di tahun 2023,yaitu 20 persen,operasional sudah dilegalkan 3 persen dari APBN.”sudah di legalkan operasional dan tidak seperti tahun lalu sipat nya ilegal, ini sudah boleh lah “jelas nya.
Sementara Sekretaris Kecamatan Singkil,Syurkani melihat walau agenda Misrepresenting ini sedikit terlambat dari 16 desa yang ada di Singkil tapi alhamdulillah semua berupaya tetap menggelar, apresiasi patut kita berikan.
Pesan nya apapun keputusan desa setelah Musrenbang tolong di konsultasikan juga kepada pihak BPG agar semua program kegiatan berjalan maksimal ke depan nya.
“Nanti dalam kerangka penyusunan anggaran jangan pernah lari dari pedoman atau keluar jalur sebab dikhawatirkan ada kerawanan ke depan,perlu kehati-hatian” Ungkap Syurkani. (Zaelani Bako).