
Barak-1News | Aceh
PT Delima Makmur merupakan salah satu dari tujuh perusahaan perkebunan kelapa sawit dan PKS di Aceh Singkil. Dimana lahan PT ini, pada Jumat (17/3) lalu, terbakar.
“Kebakaran lahan itu tidak banyak, diperhitungkan lebih kurang 10 hektar, itupun lahan gambut yang terletak di SK IV”, kata Humas PT Delima Makmur, Rahmatullah saat dikonfirmasi langsung di kebun Sipara-para kecamatan Danau Paris, Aceh Singkil pada Senin (20/3).
Menurut dia, api itu dapat dipadamkan dengan aman, tidak sempat merebak kemana-mana. Sedangkan api diduga berasal dari puntung rokok orang yang sedang lewat.
Sementara Nurrizal Kahfy Pohan, tokoh sentral Aceh Singkil sebagai pengamat dan pemerhati perusahaan seluruh perkebunan yang berada di Aceh Singkil saat di hubungi lewat WhatsApp mengatakan, maunya kita jangan terlalu cepat mengambil sikap menghakimi perusahaan, kita harus bijak dan cerdas, bahwa kehadiran seluruh perusahaan di Aceh Singkil berinvestasi, sebutnya.
Di samping itu, mereka juga membawa dampak positif di tengah-tengah masyarakat, ucapnya.
Sudah Dikaji
Sedangkan tentang lingkungan hidup dan Amdal ( Analisis Masalah Dampak Lingkungan) tentu kata Rizal itu sudah di kaji dan diproses sebagai mana mestinya.
Di sisi lain, kita tidak bisa secara pribadi menyerang perusahaan tanpa memiliki dasar dan keahlian tentang Amdal.
Untuk itu kepada seluruh rekan media, LSM dan serta lain nya yang berprofesi sebagai sosial control, demi kelangsungan pembangunan perkebunan Aceh Singkil yang sejahtera, adil dan marmur, harapan saya mendukung sepenuhnya keberadaan perusahaan yang berada di kabupaten ini.
Sepanjang mereka mengedepankan amanat, azas musyawarah dan mufakat berdasarkan Pancasila dan UUD1945 serta Undang-undang yang berlaku dalam bingkai NKRI, pungkas Rizal. (Zaelani Bako)
Editor | Mukhlis Nst