
DANAU PERMATA
(Wan Ades Iskandar Nan Sakti)
Destinasi Wisata yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan cukup banyak yang bisa di andalkan sebagai sumber Pedapatan Asli Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan Propinsi Sumatera Utara yang memiliki 5 Kecamatan dan 54 Desa dan 2 Kelurahan. Kabupaten Labuhanbatu Selatan secara geografis terletak pada posisi yang strategis dengan luas wilayah 3.596 atau 4,92 % dari luas Propinsi Sumatera Utara. Labuhanbatu Selatan juga diapit oleh tiga Kabupaten, sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Labuhanbatu, Sebelah Timur berbatas dengan Propinsi Riau,sebelah selatan berbatas dengan Paluta. Hal ini membuat Labuhanbatu Selatan menjadi Kabupaten yang cukup berpotensi untuk di kembangkan.
Nah, kali ini kita akan membahas tentang destinasi wisata Alam Danau Permata. Objek wisata yang satu ini terletak di dusun Bulu hait, Kelurahan Kotapinang , Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Jarak tempuh dari pusat kota berkisar 10 km menuju lokasi. Namun destinasi ini masih belum di kelola secara layak dan dikembangkan sebagai sektor riil pendulang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Padahal kalau di lihat dari dekat Danau Permata mengandung pesona yang tak kalah menariknya dengan wisata alam lain.
Al-Kisah menurut orang-orang tua dahulunya Danau permata ini dijadikan Permaisuri Raja sebagai tempat bermain bersama dayang-dayang. Kepiawaian Permaisuri dalam menenun tidak di ragukan, karenanya saat dia jenuh bertenun di alun-alun istana, Permaisuri memilih lokasi yang strategis untuk bertenun. Dia kerapkali memerintahkan pengawal istana untuk mencarikan lokasi yang enak untuk menyalurkan hobbinya dalam bertenun.
Hingga pada suatu waktu pengawal Kesultanan melaporkan ada sebuah danau yang sangat indah letaknya tidak jauh dari Istana. Mendapatkan Informasi dari pegawal kerajaan, Permaisuri sangat ingin sekali ke lokasi danau yang katanya indah itu. Dengan ditemani dayang-dayang dan beberapa orang pengawal kerajaan, pemaisuri sampai juga ke danau itu. Panorama yang indah terpancar jelas dari danau,membuat permaisuri enggan kembali ke Istana. Aktivitas permaisuri kebanyakan di habiskan di danau tersebut.
Pada satu kesempatan, saat permaisuri dan dayang-dayang sedang asyik bermain di danau sambil mandi, tiba-tiba permaisuri menjerit sehingga dayang-dayang yang sedang bermain dengan beliau terkejut dan langsung menuju sang Permaisuri. Ternyata saat bermain-main di dalam danau itu, cincin permata sang Permaisuri hilang.Permaisuri sangat gusar, karena cincin itu pemberian Sultan kepadanya.
Sejak saat itu, Permaisuri menyebut danau itu dengan sebutan danau permata, danau yang indah dan mempesoa.
Sampai saat ini danau itu masih terlihat indah, namun tidak se indah dulu, karena tidak pernah di perhatikan. Danau itu kian hari kian memprihatinkan, seharusnya Pemerintah dapat melihat ini sebagai sumber harta karun daerah dan tidak menelantarkannya begitu saja. Semoga pemerintah mau melihat potensi wisata ini sebagai sebuah solusi sumber PAD baru dan bisa sebagai jalan keluar dalam mengurangi tingkat pengangguran di Labuhanbatu Selatan. Semoga hal ini bisa terealisasi di masa mendatang.