
Barak-1 News.com | Aceh Singkil
Pasca kelangkaan gas 3 kg di Aceh Singkil yang kerap menjadi langganan di setiap memasuki penghujung tahun, masyarakat sering kali kesulitan mendapatkan pasokan.
Menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebut, Kabag Perekonomian Setdakab Aceh Singkil,Rully Suhadi dikonfirmasi Wartawan, Selasa (11/10) mengatakan, pihaknya akan meninjau sejumlah Pangkalan resmi di Singkil termasuk agen besar gas elpigi PT Rizki Bersaudara.
Berdasarkan pantauan sementara, distribusi Gas Elpiji 3 kg masuk 2 sampai 3 kali dalam seminggu di Kecamatan Singkil, artinya Distribusi pasokan gas lancar dan tidak ada kelangkaan,”Kalau langka seharusnya menyeluruh, tapi ini untuk wilayah Singkil saja”.
Kemungkinan ini terjadi akibat kurang nya pengawasan saat pendistribusian.
Dan persoalannya, ada pangkalan gas membiarkan perorangan yang membeli lebih daripada kuota atau aturan yang ditentukan.
“Ini yang perlu dilakukan penertiban,” kata Rully,
Sehingga pihak Bagian Ekonomi Setdakab akan melakukan penertiban. Dan saat ini akan meninjau agen besar PT Rizki Bersaudara untuk memberikan teguran terhadap Pangkalan Gas yang terindikasi nakal.
Mestinya, disini peran dan kewenangan agen besar untuk menegur, termasuk Disperindagkop Aceh Singkil sehingga sebelum turun kami berkoordinasi dengan Disperindag, dan Disperindag mengaku sudah berkordinasi dengan agen besar gas tersebut, ucap Rully.
Sementara itu disebutkannya, untuk kuota Gas Elpiji 3 kg di Aceh Singkil sebanyak 1.660 metrik ton (MT). (Nilai 1 Metrik Ton setara dengan 1.000 kilogram).
Dan harga eceran tertinggi (HET) di Aceh Singkil Rp22 ribu. “Dan karena ongkos angkutan mungkin yang menyebabkan harga bisa sampai Rp30 ribu,” pungkas Rully.
Imformasi yang dihimpun barak1news.com di Kecamatan Kota Baharu, Khairi mengaku kesulitan memperoleh gas 3kg sepekan lalu. Meski saat ini sudah mulai lancar.
Di pengecer harga gas mencapai Rp35 sampai Rp38 ribu pertabung Kata Khairi.
Hal senada,Ismail warga Desa Kampung Baru Kecamatan Singkil Utara juga sempat mengeluhkan sulitnya didapat gas ukuran melon tersebut.
“Kalau disini kadang ada kadang tidak” tambah Sukri warga Desa Sebatang Kecamatan Gunung Meriah menimpali.(Zaelani Bako).