
BARAK-1news.com|Labura
Sulitnya lapangan pekerjaan di Labura dan tingginya animo masyarakat pencari kerja untuk dapat bekerja di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah ). Ternyata peluang itu dimanfaatkan oleh oknum ASN berinisial SR , pegawai di rumah sakit itu diduga berhasil memperdayai korbanya IB (33) tahun warga Aek Kanopan hingga mengalami kerugian 40 juta rupiah.
Demikian menurut keterangan IB, kepada awak media selasa (28/03) di kediamannya.
Masih menurut cerita korban , hal ini berawal pada tanggal 12 januari 2021 saat itu korban dikenalkan oleh M.br Rajaguguk kepada oknum ASN RSUD Labura SR di lapangan Polri Aek Kanopan.
Dalam pertemuan itu SR berhasil meyakinkan korban kalau ditempatnya kerja sedang menerima tenaga honorer dengan syarat memberi uang sebesar 40 juta rupiah untuk orang dalam dan jika korban tidak bekerja uang pulang seutuhnya.
Mendengar cerita itu korban tertarik tanpa pikir panjang korban langsung menyanggupi persyaratan itu dan memberikan uang muka sebesar Rp 5 juta dan sisanya segera diselesaikan agar segera bekerja.
1 bulan kemudian , SR menghubungi korban untuk segera menyelesaikan kekuranganya sembari memberikan nomor rekening .
Akhirnya korban mentransper Rp 35juta melalui kerekening pribadinya a/n SR pada tanggal 11 pebruari 2021.
Melalui sambungan selulernya SR mengabarkan kalau uang sudah masuk ke rekeningnya dan memerintahkan korban untuk segera menjahitkan pakaian dinas karena sebelum berahir bulan pebruari ini korban langsung bekerja.
Pebruari pun berlalu, masuk awal bulan Mei 2021 SR masih juga mengulur waktu dengan mengatakan untuk pelantikan tenaga honorer ditunda sama bupati Labura sampai bulan Agustus 2021.
Kali ini korban tidak lagi percaya dan baru tersadar ini adalah penipuan bertekat mengejar uang miliknya yang kadung ditransper ke syahmilawati harus kembali. Akhirnya syahmilawati mengembalikan uang tersebut pada tanggal 16 maret sebesar Rp 3 juta.
Karena uang yang diberikan senilai 40 juta bukan 3 juta, korban kembali mendatangi SR ditempatnya bekerja tapi bukan uang yang didapat malah korban disuruh meminta uang saya kepada dokter Mayang dan bapak bupati Labura karna kata SR uang tersebut sudah di kasih untuk beliau.
Ketika ditanya awak media apa langkah selanjutnya korban mengatakan dalam waktu dekat akan menjumpai dokter mayang dan bapak bupati.
” Saya akan datang menanyakan apa benar dokter Mayang sama bapak Bupati menerima uang saya. Karna saya yakin ini hanya alasan SR untuk menghindar , tapi jangan jual nama dokter dan pak Bupati ” ujarnya kesal dan jengkel mengenang peristiwa itu.
SR saat dikonfirmasi via aplikasi whatsapp tidak berkenan menjawab dan langsung memblokirnya.(ragin)